Sunday 4 September 2011

Baby Faced Beauty Episode 2


So Young kesulitan mengangkat galon. Jin Wook datang dan membantu. So Young tersenyum senang ada yang membantunya. Ketika keduanya bertatap muka keduanya terkejut. Tanpa berfikir panjang lagi Jin Wook langsung meraih lengan So Young supaya tidak kabur. Tapi keduanya jatuh bersama.

Jin Wook marah atas apa yang So Young lakukan padanya, “Kembalikan bayi-ku!” kata Jin Wook. “Bayi apa ?” tanya So Young.


Jin Wook menarik So Young ke bawah tangga. So Young menggigit lengan Jin Wook . Jin Wook teriak kesakitan. Jin Wook mengatakan karena ulah So Young hidupnya jadi berantakan. Ia tetap meminta bayinya (mobil hehe) “Memberikan mobilku sama seperti memberikan bayi!” ucapnya.

“Mobil ?” So Young masih belum mengerti. “Mobil itu bayimu?” So Young heran kenapa orang zaman sekarang memperlakukan mobil seperti anak-anak mereka.


Jin Wook meminta ganti rugi di bagi bersama, “10juta dan 150rb won!” So Young tanya, “Apa itu?”
“Setengah dari ganti rugi dan perbaikan kerusakan mobil karena kecelakaan!” Jin Wook mengatakan ia stres setelah kecelakan mobil itu dan ia menderita gangguan stres pasca trauma. wakaka

Jin Wook terus ngoceh. So Young kesal dibuatnya dan berteriak kenapa Jin Wook bisa menempel fotonya dimana-mana.

Jin Wook mencengkeram baju So Young. So Young melepaskan diri ketika ada seseorang yang menelpon Jin Wook. Ternyata yang menelpon atasan Jin Wook.


Presdir dan para direktur rapat di ruang team design. Yang dibahas adalah mode pakaian yang dipakai So Young.

Jin Wook yang mengikuti rapat menatap tajam So Young yang berdiri disana sebagai model. Jin Wook mengarahkan kepalan pada So Young.

Kemudian Jang Ki Hong meminta So Young berganti pakaian.


Presdir menerima telepon dari seseorang. Ternyata yang menelpon adalah montir langganannya. Montir itu mengatakan kalau mobil Presdir sudah di servis dengan baik. Presdir mengatakan akan segera menemui montir tapi sekarang ia sedang rapat. Montir itu minta Presdir segera menyuruh seseorang untuk mengambilnya. Mengambil kunci mobilnya. Akhirnya presdir akan menemui montirnya.

Park Nara meminta So Young memberikan kesan yang baik dihadapan Presdir dengan menggantikan Presdir menemui seseorang. So Young mengerti dan langsung jalan keluar terlebih dulu.

Jin Wook langsung berdiri menatap So Young yang keluar dari ruangan. Semua orang melihat tingkah Jin Wook. Jin wook langsung minta maaf dan kembali duduk.

Rapat selesai Jin Wook langsung berdiri dan lari keluar. Jin Wook mengikuti So Young. Presdir memperhatikan pakaian yang dipakai Jin Wook.

Presdir memanggil Jang Ki Hong dan mengatakan apa tidak bisa meminjamkan pakaian yang baik pada juniornya (Jin Wook) “Kau juga harus mengajarkan gaya!” Jang Ki Hong bengong.


So Young menemui montirnya Presdir. Montir itu langsung menyerahkan kunci mobil pada So Young dan segera pergi.


So Young melihat mobil itu belum terparkir dan ia harus memarkirkannya. So Young gugup memarkirkan mobil Presdir tapi ia melakukannya dengan baik. So Young mengamati mobil Presdirnya dan tersenyum-senyum sendiri, ia kagum.


So Young bernafas lega tapi sesaat kemudian ia terkejut melihat Jin Wook duduk di luar mobil menatapnya sambil tersenyum mencurigakan. So Young heran menatapnya.

So Young segera keluar dari mobil. Jin Wook mengatakan kalau So Young memiliki mobil yang mewah buatan Jerman. “Apa harganya mahal ? 80 juta atau 100 juta?” So Young menjawab ia tak tahu karena itu bukan mobilnya.


Jin Wook mengeluarkan kunci sambil tersenyum. Jin Wook menggoreskan kunci itu ke badan mobil So Young tak percaya melihatnya dan bertanya apa yang dilakukan Jin Wook, itu bukan mobilnya. Itu mobil Presdir. Jin Wook terus menggoresnya So Young berusaha menahan Jin Wook.


Dan tepat saat itu Presdir Ji Seung Il melihat apa yang dilakukan Jin Wook terhadap mobilnya. So Young menyerahkan kunci mobil pada Presdir dan segera pergi dari sana.


Presdir tanya apa yang dilakukan Jin Wook dengan mobilnya. Jin Wook terkejut bukan main ia minta maaf tapi Presdir minta Jin Wook jangan mengkutinya. Jin Wook serba salah ia kelihatan menyesali perbuatannya.


So Young masuk lift dan Jin Wook menahan liftnya. Jin Wook kembali menarik So Young ke bawah tangga.

So Young membela diri bukankah ia sudah mengatakan kalau itu bukan mobilnya. Jin Wook kesal bukan main ia ingin memukul So Young tapi ia tak bisa memukul wanita dan akhirnya yang ia pukul adalah tembok yang ada si sebelah So Young. Jin Wook kesakitan. So Young tanya apa baik-baik saja.

Jin Wook tetap meminta 10 juta dan 150rb won-nya dan harus diserahkan padanya dalam waktu 24 jam.

Jin Wook juga masih marah atas apa yang dilakukan So Young padanya di toilet ketika So Young menendang dan membuatnya terjatuh ke lantai.

So Young minta maaf. Dengan lembut So Young mengatakan jika Jin Wook memintanya berlutut ia akan melakukannya atau bisa memukulnya untuk menenangkan diri tapi... ia tak memiliki uang untuk mengganti kerugian.

Jin Wook menatap So Young, “Dia benar2 bukan orang biasa!” batin Jin Wook.

So Young pergi meninggalkan Jin Wook sendirian di bawah tangga. Jin Wook memanggil tapi tak dihiraukan So Young. Jin Wook marah-marah ia terus ngoceh dan memukul apa yang ada di depannya.

And then serangkaian aksi Jin Wook supaya So Young mengganti kerugiannya.


So Young memasukkan koin untuk mengambil minuman di loker minuman dan seketika itu pula Jin Wook mengambil dan meminumnya. So Young menatap marah dan dengan enteng Jin Wook mengatakan kalau itu adalah salah satu bagian dari membayar ganti rugi.

So Young belanja dan Jin Wook menyodorkan belanjaannya supaya dihitung sekalian dan So Young yang membayarnya.

So Young akan pulang naik bus tiba-tiba saja Jin Wook menyerobot tempat duduknya dan ongkosnya pun yang bayar So Young. So Young kesal bukan main.

Jin Wook masih mengikuti So Young. Kali ini di rumah makan. Keduanya duduk berhadapan. So Young tanya ada apa, dengan santai Jin Wook mengatakan tentu saja makan.

So Young membuka dompet dan melihat sisa uang yang dimilikinya. So Young mengatakan akan makan mie. Tapi Jin Wook memesan dua sup tulang sapi, So Young menolak. Jin Wook bersikeras, “Bukankah ini restoran sup kalau mau makan mie pergilah ke restoran mie!”

So Young menekuk wajahnya. Jin Wook meminta So Young jangan memperlihatkaan wajah yang seperti itu.


Jin wook juga mengomentari dandanan rambut So Young. “Apa kau mau dipecat dengan dandanan seperti itu. Kalau kau dipecat maka aku tak akan menerima uang!”

“Dengan dandanan seperti itu kau mirip Ahjumma. Meskipun memiliki wajah baby tapi dari atas ke bawah seperti seorang tante2!”

So Young tersenyum mendengarnya. Jin Wook tanya, “Berapa usiamu sebenarnya?” So Young bingung menjawabnya dan hanya menjawab kalau ia belum memiliki pengalaman dalam hidup.


Jin Wook menatap So Young berusaha menebak usia So Young. Jin Wook menatap tajam, So Young merasa tergannggu akan tatapan Jin Wook dan meminta jangan menatapnya seperti itu.

Jin Wook : “Kau 24 tahun kan ?”

So Young terkejut mendengarnya. Ia tak percaya mendengar tebakan Jin Wook.

Jin Wook tanya lagi, “Lalu berapa usiamu ?”

Jin Wook menebak, “25 tahun kan.!” So Young menjawab benar tapi jawabannya ragu-ragu.

Jin Wook senang karena bisa menebak usia So Young. So Young balik bertanya berapa usiamu?

Jin wook menjawab, “1985. Usiamu di tambah 2. Kau 2 tahun lebih muda dariku. Lain kali kau harus memanggilku Oppa!” So Young tak percaya mendengarnya (wakakaka aku aja yang manggil Oppa yah) (kalau 1985 bukannya 26 tahun ya-ya sudahlah abaikan)

Pesanan datang keduanya langsung makan. Jin Wook meminta So Young mengumpulkan energi yang lebih untuk bisa membayar kerugiannya. So Young mengeraskan suaranya, “Lupakan saja! kau bisa memakan semuanya sendiri!”

Jin Wook mengingatkan kalau So Young itu sedang bicara dengan Oppa. So Young beranjak pergi Jin Wook tanya mau kemana. So Young menjawab mau ke toilet.

Jin Wook menerima telepon dari teman yang mengajaknya ke bar. Jin wook menolak dengan alasan tak memiliki uang. Tapi temannya bilang itu gratis asalkan Jin Wook membawa pasangan. Jin Wook setuju datang.


Ketika Jin Wook mengambil bir ternyata ia sendiri yang membayarnya (yang gratis masuknya doang haha) Jin Wook mengajak So Young. Jin Wook duduk di samping So Young bersama teman2nya. So Young kurang nyaman duduk diantara anak-anak muda hahaha

Semuanya bersulang dan meminum bir mereka. So Young mengambil gelasnya tapi Jin Wook melarang dan mengatakan kalau gelas itu miliknya bukan milik So Young (jadi dia beli 2 gelas untuk dirinya sendiri toh hahaha)

“Pelit sekali!” jawab So Young.

Teman Jin Wook tanya pada So Young kenapa tak minum. Apa tidak bisa minum alkohol ? Jin wook mengatakan kalau So Young tidak minum alkohol.

Teman Jin Wook menebak apa So Young mengemudi kemudian menyerahkan minuman itu untuk So Young. So Young akan mengambilnya dan lagi-lagi Jin Wook tak mengizinkannya.

Temannya tanya kenapa? Jin Wook menjawab bukankah ia sudah mengatakan kalau dia tidak bisa minum alkohol. Teman Jin Wook tetap meminta So Young untuk minum.


Jin Wook tetap melarang dan mengatakan kalau So Young masih di bawah umur. Semua terkejut mendengarnya juga So Young. wakakaka

Benarkah ? tanya teman Jin Wook serempak.

Jin Wook membenarkan dan mengatakan usia So Young baru 18 tahun dan mahasiswa tingkat dua.
So Young menginjak kaki Jin Wook, “Kau mau mati!” Jin Wook meringis kesakitan. So Young akan beranjak pergi dari sana tapi Jin Wook mengancam dan So Young pun tak jadi pergi.

Teman Jin Wook tak percaya So Young 18 tahun tahun berapa kau lahir? So Young menghitung dengan jarinya (wakakaka matematikanya payah nih So Young)

“1994 ya ?” Bukankah itu lebih muda dari IU ?” ujar teman Jin Wook (kalau 1994 bukannya 17 tahun ya haha-abaikan lah)

Kemudian mereka semua membicarakan masalah usia wanita. So Young kesal mendengarnya dan langsung meminum birnya. Semua kaget melihatnya.


So Young sudah kesal dan bertanya, “Apa yang kalian tahu tentang usia pria dan wanita? kalian tak perlu berkecil hati. 29 tahun masih tergolong muda. Kalian bergembiralah. Kalian pria yang lebih tua selalu mengatakan kalau menyukai wanita yang lebih muda apa kalain pikir itu menarik?”

“Wanita berumur, mereka juga memiliki mata. wanita berumur juga seperti orang muda. Wanita berumur hanya memiliki kepribadian yang lebih matang. Jangan mengatakan hal yang lancang disini kalian mengerti!”

Lalu So Young meneguk minumannya lagi.

Salah seorang teman Jin Wook berkomentar, “Anak-anak sekarang begitu mengerikan!’ hahaha

“Apa ada seorang mahasiswa tahun ke dua mengatakan sesuatu yang seharusnya diucapkan perempuan tua di perusahaan kami!” sambung yang lain.

Jin Wook memukul kepala So Young (kurang ajar nih orang haha) “Apa kau menonton drama TV. masih muda sudah mengatakan hal yang omong kosong!”

So Young menatap tajam Jin Wook dan ini langsung membuat Jin Wook terdiam. So Young langsung pergi meninggalkan semuanya. Jin Wook hanya tertawa menghadapi komentar teman-temannya dan pergi mengejar So Young.


Jin Wook menarik So Young, kenapa meninggalkannya seperti itu. So Young marah, ia minta Jin Wook melepaskan tangannya. So Young jalan pergi meninggalkan Jin Wook keduanya berjalan ke arah yang berlainan.

So Young bermimpi seakan ia memarahi Jin Wook, “Panggil aku Noona (kakak)!” So Young mengangkat tangannya ketika tidur seakan ingin memukul, “Memanggilmu Oppa? aku ini tante-mu!” So Jin tertawa melihat kakaknya tidur.

So Young akan berangkat bekerja ibunya tengah menerima telepon. Setelah menutup telepon So Young tanya telepon dari siapa, ibunya mengatakan telepon dari Sun Nam. So Young ingat seharusnya kemarin ia membayar sewa rumah.


Ibunya meminta So Young jangan khawatir ia sudah mengatakan kepada Sun Nam untuk menunggu sampai bulan depan. Bukankah bulan depan So Young mendapatkan gaji.

So Young diam sesaat ibunya masih belum tahu ia dipecat dari pekerjaannya yang lama. So Young pamit akan berangkat. “Apa kau tak sarapan?” tanya ibunya. So Young hanya menjawb ia akan terlambat.


Jin Wook berdiri di loker minuman kemudian menerima telepon dari ibunya. Ibunya meminta Jin Wook pulang dan akan memberikan uang. Jin wook menolak ia tak menginginkan uang itu. Jin wook mengatakan ia tak tertarik dalam bisnis ia hanya ingin mengembangkan kemampuannya dan kemudian kembali untuk menjalankan bisnis. Ia meminta ibunya jangan mengaturnya lagi. Jin wook lalu menutup teleponnya.

Jang Ki Hong mengambil minuman dan mengatakan pada Jin Wook kalau ia sudah tahu Jin Wook menggores mobil Presidr. Jin Wook tanya tahu dari mana ?

Jang Ki Hong memperhatikan cara berbusana Jin Wook yang menurutnya kurang. Jin Wook memperhatikan penampilannya.

“Kalau aku jadi kau, aku akan ke mal dan membeli setelan yang bermerk!” ujar Jang Ki Hong.
Jin Wook menolak karena ia tak memiliki banyak uang. Jang Ki Hong mengingatkan kalau Presdir sudah menangkap basah Jin Wook 2 kali dalam hal pakaian, “Apa kau ingin dipecat ?”


Jin Wook menuruti saran Hyung-nya. Ia ke mal memilih setelan jas yang keren dan bermerk. Jin Wook memuji dirinya sendiri. Jin wook menyerahkan kartu kreditnya ia akan membayar kontan.

Pelayan mengatakan semuanya 1,84 juta won. Jin wook kaget mendengarnya dan meminta pelayan untuk membayar dengan menyicil 3 bulan. Pelayan mengerti tapi sesaat kemudian ia kembali meralat jadi 6 bulan. hahaha

Pelayan mengatakan kalau kartu kredit Jin Wook tak bisa digunakan lagi. Benarkah ? tanya Jin Wook wakakaka kasian.. dan meminta pelayan menunggu sebantar.


Dan akhirnya Jang Ki Hong yang membayarnya. Ia mendesah, “Ini terakhir kali aku mentraktirmu!”

“Aku tahu Hyung, jika aku tak membayarmu aku bukan manusia!” jawab Jin wook. “Bukankah kau juga meminjamkan bajumu padaku!”

Pelayan tanya apa pakaian yang sebelumnya ingin di bungkus. Jin Wook mengiyakan. Jin wook lalu menelpon seseorang.


So Young lari-lari membawa makanan ia hampir tertabrak mobil. So Young minta maaf. So Young terus lari dan kali ini sepeda yang menabraknya. So young terjatuh dan yang dibawanya pun berantakan.

Jin Wook ternyata menelepon So Young tapi So Young tak mengangkatnya. Jin wook kesal. Ia marah-marah memandang ponselnya, “Siapa yang menyebabkan semua ini terjadi, bukankah sudah jelas. Kemarin sangat jelas. Katakan orang seperti apa kau ini!”


Jin Wook melihat seorang pelanggan toko mengembalikan tas ke toko itu katanya tas itu palsu, tapi pelayan mengatakan kalau mau dikembalikan harus mengambalikan tas itu di toko tempat membeli. Melihat itu Jin wook langsung mendapatkan ide.


So Young sampai diruangannya dengan membawa makanan yang sudah rusak karena terjatuh tadi. So Young minta maaf.

Jang Ki Hong meminta So Young mengambil sampel pakaian di bagian produksi Direktur Baek, So Young menaatinya.


Di bagian produksi So Young langsung meminta sampelnya tapi itu ditolak asisten Direktur Baek. So Young meninggalkan ruang produksi.


So Young berjalan menuju ruangannya tapi di tengah jalan Choi Jin wook menahannya. Jin wook meminta bantuan pada So Young. Jin Wook meminta So Young membantunya mengembalikan tas ke sebuah toko. So Young menolak kenapa harus dirinya yang mengembalikan.

Jin wook mengatakan ia menerima telepon dan itu telepon dari ibunya. Kemudian ia mendramatisir keadaan untuk menarik simpati So Young.

Jin wook mengatakan kalau ibunya sedang sakit jantung dan mereka sama sekali tak memiliki uang. Ia pura-pura menangis menutupi wajahnya. So Young iba melihatnya. So Young meminta Jin Wook jangan menangis. Ia bersedia membantu mengembalikan tas itu.


So Young berjalan menuju kesebuah toko tas. Sampai di sana So Young langsung ke kasir. Ia ingin menukar tasnya dengan uang pelayan menolak karena tas itu tas imitasi. Pelayan meminta So Young segera pergi karena antriannya panjang.


So Young pergi dia tak membawa tasnya wanita yang berdiri di belakang So Young maju menuju kasir rupanya ia langganan di sana wanita itu Kang Yoon Seo. Yoon Seo berniat membeli tas.

Sadar kalau tas imitasi itu tak di bawa pelayan memanggil kembali So Young dan meminta tasnya dibawa. So Young mengambilnya tapi tanpa sengaja ia menjatuhkan tas milik Yoon Seo. Isi tasnya berantakan.

So Young minta maaf dan segera membereskannya. So Young segera keluar dari toko itu.

Yoon Seo akan membayar tapi ia terkejut dompetnya tak ada di tasnya.

So Young sudah berada di luar toko tiba-tiba ada pelayan toko yang memanggilnya. So Young kembali ke toko dan ia dituduh mengambil dompet Yoon Seo. So Young menyangkal ia tak mencurinya, walaupun pelayan toko itu tak membayar tasnya tapi ia bukan pencuri.


So Young mengizinkan dirinya digeledah. Pelayan menggeledah So Young tapi tak menemukan apapun, So Young langsung pamit.


Kang Yoon Seo tak jadi membeli tasnya. Ia kembali ke mobil, betapa terkejutnya ketika ia melihat dompetnya ada di bawah jok mobilnya.


So Young berniat mengembalikan tas itu pada Jin Wook. Jin Wook berada di kantin. Jin Wook makan sambil tertawa dan berbincang dengan temannya. So Young sadar ternyata Jin Wook hanya berpura-pura dan mengelabuinya. So Young kesal ia mencengkeram bajunya. So Young mengampiri meja makan Jin Wook dan menyerahkan tasnya.


So Young minta maaf tidak bisa menjual tas Jin Wook karena pelayan toko mengatakan itu tas imitasi.

Benarkah ? Jin wook masih pura-pura.

Untuk mengetes Jin Wook, So Young menanyakan penyakit ibu Jin Wook, “Bagaimana caramu mendapatkan biaya operasi untuk ibumu. Bukankah biaya operasi transplantsi hati itu sangat mahal?”

Benar kata Jin Wook. Apa yang harus ia lakukan dengan hati ibunya. Jin wook pura-pura mendesah, apa yang harus ia lakukan pada ibunya dimasa depan. “Ibuku sangat menyedihkan!” Jin Wook menutupi wajahnya.

Mendengar itu So young kesal, ia mengepalkan tangannya. So Young kembali bertanya, “Lalu apakah dia baik-baik saja ketika dia memiliki masalah dengan jantungnya ?”


Ahh ? Jin wook bengong. So Young kembali mengatakan, “Dia memiliki masalah jantung, sekarang hati juga bermasalah. Apa tiroidnya baik-baik saja?”

Jin wook bengong, apa ?

Ibumu terlalu menyedihkan kata So Young.


So Young mulai marah karena Jin Wook ingin mempermalukannya, “Apa kau manusia?” So Young berdiri, “Kau senang membuatku malu kan?”

Jin Wook menyangkal. “Bukan seperti itu kau sudah salah paham!”

Tanpa ampun lagi So young langsung menyiram Jin Wook dengan makanan yang ada disana mulai dari kepala sampai mengotori baju barunya.


Jin wook marah, “Apa kau gila? apa kau tahu berapa harga pakaian ini?” Ia berniat membalas So Young.

So Young menantang, Jin wook akan menyiram So Young dan So Young menghindar. Tepat saat itu rombongan Presdir, Direktur Hyun dan Direktur Baek datang ke kantin untuk makan.


Lemparan Jin Wook tepat mengenai Presdir Ji Seung il. Semua kaget melihatnya. Presdir tak menyangka ada yang mendarat di wajahnya. Jin Wook mengulangi lagi kesalahnnya pada Presdir.

Direktur Hyun tanya apa yang sudah dilakukan Jin wook.


Jin Wook meminta maaf dan mengatakan ia sangat menyesal sambil mewek2 hahaha. Jin wook mengambil sisa makanan yang masih menempel di wajah Presdir.

Presdir menatap marah Jin wook dan mengatakan akan membicarakannya dalam rapat. Jin wook manatap sedih presdirnya, ia merasa tamatlah riwayatnya sekarang hahaha (ekspresei nangisnya lucu hahaha)


Jin Wook duduk di tangga menangis meratapi nasibnya yang menurut perkiraannya akan dipecat. So Young menghampiri membawakan jas milik Jin wook yang sudah dicucinya tapi noda kimchi-nya tak bisa hilang.


So Young meminta Jin Wook berhenti menangis. Jin wook melihat jasnya dan itu membuatnya tambah menangis.So Young memberikan tisu pada Jin wook. Bukannya mengusap air mata malah Jin wook membuang ingusnya hahaha

Jin wook : “Kenapa hidupku begitu menyedihkan!”

So Young tanya apa gunanya Jin Wook menangis bukankah harusnya menemukan cara untuk menyelesaikan masalah.


Jin Wook tanya pada So young apa yang harus ia lakukan sekarang. Dalam satu jam rapat akan dimulai. “Dalam rapat ini aku harus mengenakan pakaian kelas tinggi dan cerdas tapi aku sudah tak memiliki uang. Kartu kredit juga sudah melebihi batas waktu. Kalaupun aku berhasil meminjam uang untuk membeli pakaian dari toko dan kembali, satu jam tak akan cukup!”

Jin Wook kembali menangis. So Young membentak dan mengatakan agar Jin Wook berhenti menangis. So Young akan membantu Jin Wook. Jin Wook tanya apa yang akan dilakukan So Young. So Young menjawab kalau kita harus bekerja sama. Jin Wook menyetujui usul So Young.


Kang Yoon Seo mengunjungi ibunya di The Style ternyata ia putri dari Direktur Hyun. Yoon Seo datang membawa kado. Ibunya mengira itu untuknya, tapi Yoon Seo mengatakan kado itu untuk Hyeon-i putri semata wayangnya Presdir Ji Seung Il.

Ibu Yoon Seo tanya apa putrinya hanya memikirkan Presdir saja. “Mungkin selain dia tak ada orang lain yang layak untukmu sehingga kau masih setia menunggunya. Tapi aku tak puas dengan dia. Dia adalah pria yang sudah bercerai!”

Yoon Seo : “Bukankah ibu berambisi untuk memiliki The Style? Jika aku menikah dengan Oppa bukankah The Style akan menjadi milikmu ?”

Ibunya tak suka, kalau itu terjadi pasti orang-orang akan mengira ia sukses karena pengaruh putrinya.


Kang Yoon Seo menemui Presdir. Ia memberikan kado yang dibawanya. Isinya boneka untuk Hyeon-i, Presdir menatap boneka itu. Yoon Seo mengatakan kalau boneka itu sangat cantik dan sangat pas untuk Hyeon-i.

Ji Seung Il senang dan mengatakn Hyeon-i akan senang menerimanya.

Yoon Seo juga berfikiran sama kalau Hyeon-i akan senang menerimanya. “Semakin lama dia semakin tumbuh dewasa. Apa Oppa memikirkan...” (mencari ibu baru)

“Saat ini aku belum memikirkannya!” Jawab Ji Seung Il. “Dia sangat sedih mengingat masa lalu dan sampai saat ini dia belum bisa patuh menerimanya!” (menerima perceraian orang tuanya)

Yoon Seo mengatakan suatu saat nanti Hyeon-i pasti bisa patuh dan akan menjadi malaikat yang indah.


So Young mengunjungi ruang produksi Direktur Baek. Ia melihat setumpuk kain sisa ia bertanya apa itu sudah tak dipakai. Asisten Direktur Baek mengatakan kalau kain itu akan dibuang. So Young meminta kain itu.

So Young juga meminta izin meminjam mesin jahit sebentar, ia akan membuat sampel pakaian. Asisten Direktur Baek menolak karena ia sudah sangat sibuk dan meminta So Young segera pergi.

Tapi ia pun akhirnya mengizinkan So young memakai mesin jahit dengan syarat seteleh selesai So Young harus membantunya menyelesaikan sampel pakaiannya. So Young setuju.

So Young senang bukan main, ia langsung membuat pola di kertas. Menggunting pola dan menempelkan polanya ke kain yang sudah disiapkannya. Ia mengunting kain dan langsung menjahitnya. So Young melakukannya dengan senang hati.


Diruangan rapat Jin Wook duduk tak tenang, Ia memandangi sampel pakaian rancangan So Young.


Tiba giliran Jin Wook presentasi. Jin wook mengenakan sampel pakaian buatan So Young, semua peserta rapat menahan tawanya (mungkin lucu kali bajunya hahaha) tapi Presdir menatapnya kagum.


Jin Wook memperkenalkan namanya, “Aku Direktur Manajer Choi Jin Wook dari bagian perencanaan produksi!”

Jin wook memberi hormat sedangkan yang lain menahan tawa melihat penampilan Jin Wook. Jin wook menyampaikan nama merk industri dalam negeri dan internasional.

Presdir terus menatap Jin wok. Jin wook menyelesaikan presentasinya. Presdir mengucapkan terima kasih karena semua sudah bekerja keras.


“Choi Jin Wook..!” Presdir memanggil.

Jin Wook langsung memberi hormat dan meminta maaf ia sangat menyesal.

Direktur Hyun mengatakan kalau itu adalah pakaian pria tapi keliahatannya sesuatu yang bisa dibuat untuk wanita juga.

Presdir memperhatikan dan dia manggut2. Ia meminta Jin wook membawa sampel ini besok karena ia akan melihatnya.

Jin Wook bengong mendengarnya, “Baik! Baik!” Jin Wook tersenyum mendengarnya.


So Young membantu Asisten Direktur Baek untuk menyelesaikan sampel pakaian yang berwarna kuning. Asisten Direktur Baek meminta So Young melakukannya dengan benar sementara ia terus makan.


Direktur Baek datang, asistennya kaget melihat atasannya datang. Direktur Baek heran kenapa So young yang mengerjakannya. Direktur Baek langsung memeriksa hasil pekerjaan So young. Ia meneliti tiap detailnya.

Asisten Direktur Baek mengatakan kalau So young masih belum terbiasa jadi ia akan menyelesaikannya. Direktur Baek tanya berapa lama So young mempealajarinya. So Young hanya menjawab ia menghadiri sekolah mode.

Direktur Baek meminta So Young menyerahkan sampel pakaian itu pada Kepala Jang Ki Hong rekan se-tim So Young.

“Apa tak perlu merubahnya?” tanya asisten Direktur Baek.
“Kau mau apa ? mau merusaknya ?” jawab Direktur Baek.


So Young kembali ke tempatnya ia akan menyerahkan sampel itu pada Jang Ki hong, tapi Jang Ki Hong tertidur di kursinya.

So young tanya ia harus menaruh sampelnya dimana. Jang Ki Hong mengatakan taruh saja di mana saja.

So Young mendesah, “Karena kau bagian pakaian berantakan!” So young meletakan sampel pakaian di meja Jang Ki Hong. “Ya aku tahu!” jawab Jang Ki Hong sambil merem.

So Young keluar dari lift ia mencemaskan Jin wook, So Young berbalik menatap selebaran yang terpampang disana. So Young mengambil satu selebaran.

So Young membaca selebaran itu hadiahnya 5jt won pemenangnya akan dipekerjakan sebagai perancang resmi. Ternyata itu selebaran lomba perancang busana.

So Young melihat seseorang yang dikenalnya, Ji Joo Hee. Ia pun langsung sembunyi. Ia jadi bertanya-tanya kenapa Joo Hee ada disana apakah dia kenal seseorang disini.


Ternyata Joo Hee mengunjungi Presdir yang tak lain juga kakaknya.

Joo Hee : “Jadi dia mengirim ini untuk Hyeon-i. Kau hanya membiarkannya pergi dan tak mengajaknya makan!”

Joo Hee mengatakan kalau Yoon Seo itu sangat cantik. Yoon Seo tak melirik siapapun ketika di Amerika. Yoon Seo tak memiliki kekurangan, dia juga masih muda. Dia masih benar-benar menyukaimu kan?

Presdir menatap adiknya yang cerewet. Joo Hee tanya kenapa menatap seperti itu apa kau terluka. Keriput yang keluar.

Joo Hee meminta kakaknya melakukan yang dilakukannya untuk menghilangkan keriput di wajah. “lihatlah Ge.. Gu.. Ri.. Da.. En..” wakaka ini Ahjumma lucu juga.


Presdir Ji Seung Il sampai di rumahnya. Ia merebahkan dirinya di kursi, hp-nya berdering ia langsung menjawabnya, ya katakan!

Apa? Presdir terkejut mendengar sesuatu. “Kau akan kembali ? tapi kau baru saja datang. Dengar setiap senin pagi sampai jumat malam kau bisa membawa Hyeon-i. Atau kau harus menyerah pada Hyeon-i ?”
Ternyata itu telepon dari mantan istrinya. Ji Seung Il menatap foto putrinya.

So Young duduk di kamarnya ia terus melihat selebaran lomba perancang busana yang dibawanya. Ia kemudian memeriksa semua gambar design pakaiannya dan mengambil satu yang menurutnya terbaik, “Aku akan mencobanya!”

Tapi sesaat kemudian ia mendesah, “Tapi bukankah semua orang mengira aku Lee So Jin ?”
So Young kembali menaruh gambar design-nya, “Lupakan saja Lee So Young!” ucapnya. So young mamasukan tubuhnya ke balik selimut dan bersiap tidur. Ia tidur di lantai hehehe yang tidur di ranjang mah adiknya.

So Jin masuk kamar. Ia melihat ada selebaran, “5 jt won!” pikirnya dan ia seperti mendapatkan kesempatan hehehe


Pagi hari Jin Wook sudah tiba di kantor. Ia langsung menelepon So Young, “Apa kau tak ingin mengetahui apa yang aku lakukan sekarang?”

So Young : tentang apa?


Jin Wook senang masalahnya selesai. Benarkah ? So young ikut senang mendengarnya. “Kau cukup membantu dengan pakaian!”

So Young mengingatkan, “Jangan lupa waktu itu kau menangis.” “Baik aku akan memberikan setengahnya, ini adalah penawaran terbaik-ku..!” Ujar Jin wook.


So Young sampai di ruangannya semua rekan menantinya. Park Nara marah dan bertanya pada So Young, “Lee So Jin dimana sampelnya?”

So Young menutup teleponnya.

Kepala Jang Ki Hong mengatakan kalau ia tak pernah menyentuh sampelnya sama sekali. So Young menjelaskan kalau ia meletakkan sampelnya di meja Jang Ki Hong.

“Apa? Kapan aku mengatakan kau boleh meletakknya di mejaku ?” ujar jang Ki Hong.
So Young : “Ketika aku membangunkanmu dan kau mengatakan bisa menaruhnya di mana saja!”
“Kenapa seperti ini apa yang kau katakan? Ucap Jang Ki Hong.
Pimpinan Team design marah, “Apa yang kalian katakan?”

Semua diam. Pimpiman tanya, “Apa yang bisa kita lakukan Presdir mengatakan ia ingin melihatnya secara pribadi. Sekarang kalian harus menemukan atau mengulangnya. Lakukan apa yang harus kalian lakukan!”

Semua mencari sampel pakaian. Park Nara, Jang Ki Hong dan Jung Mi Soon menghadap Direktur Baek dan mengatakan kalau mereka kehilangan sampelnya.

Direktur Baek memberikan perintah pada anak buahnya supaya mematuhi perintahnya. Jika ada yang tidak mematuhinya maka ia akan membiarkannya pergi dengan mudah. “Lanjutkan apa yang kalian lakukan!” Semua pegawainya mengerti.

Ketiga anggota team design cemas karena pihak produksi menolak membuat ulang sampelnya. Direktur Baek menyampaikan ia sudah cukup sibuk dan tak bisa menangani masalah kecelakaan. Dan meminta ketiganya pergi.

Ketiganya keluar dari ruangan produksi dengan lesu. Jung Mi Soon mengatakan bukankah Park Nara yang mempekerjakan Lee So Jin. Jang Ki Hong membenarkan dan mengatakan ini adalah tanggung jawab Park Nara.

“Apa yang kau katakan ? Apa kau meminta aku mengundurkan diri ?” tanya Park Nara

Jung Mi Soon berharap kedua rekannya dapat menyelesaikan masalah ini dengan sukses. Lalu berjalan pergi meninggalkan kedua rekannya.

Park Nara kesal bukan main, “Apa ini. Hanya karena Lee So Jin aku harus mengundurkan diri ? Bukankah seharusnya dia mengambil gaji dan pergi hari ini?”

So young masih sibuk mencari sampel tapi tetap tak menemukannya. Ia menyesal sudah mempercayai Jang Ki Hong. “Lee So Jin, apa kau sudah menemukannya ?” tanya Jung Mi Soon. So Young menjawab ia tak bisa menemukan sampelnya dimanapun.


Park Nara muncul ia langsung melayangkan tamparannya untuk So Young. So young memegang pipi kirinya dan menatap Nara.


“Apa kau merasa dirugikan ?” tanya Park Nara. “Bagaimana kau masuk perusahaan ini dan membuat semuanya berantakan!”

So Young hanya mengatakan maaf, “Kau tak bisa melakukan hal itu karena kau sedang marah kau tak memiliki hak untuk mengatakan tentang rok itu!”

Dan plak Park Nara menampar pipi kanan So Young. Semua rekannya terkejut. Park Nara teriak, “Pergi! Apa ? Siapa kau berani menatapku ?”

Park Nara berbalik dan terkejut melihat siapa yang datang. Presdir, Direktur Hyun dan pimpinan team design. Presdir tanya siapa yang menghilangkan sampelnya. Semua menatap So Young.


Presdir maju dan menatap So Young dan bertanya, “Sudah berapa lama bekerja disini ?”

Pimpinan team design mengatakan kalau So Young bukan perancang busana. Dia hanya bekerja paruh waktu. Presdir mengangkat tangan meminta pimpinan team diam.

“Sudah seminggu!” jawab So Young.
Presdir : “Aku akan bertanya langsung, apa kau menghilangkan sampelnya ?”
So Young diam tak menjawab.

Presdir ke So Young, “Tak peduli berapa lama ini berlangsung, kau tak memiliki tanggung jawab. Bahkan karena kau perusahaan mengalami kerugian. Tapi kau tak memiliki tanggung jawab apapun karena kau tak memiliki kualifikasi untuk bertanggung jawab!”


“Semuanya. Setiap orang yang berdiri di sini bertanggung jawab untuk ini. Aku akan melihat sampelnya dalam waktu 3 jam. Jika sampel tidak siap saat itu aku pasti akan terus mencari seseorang yang bertanggung jawab atas kerugian ini!”

Presdir pergi meninggalkan semua angota team perancang busana dan disusul Direktur Hyun berajalan mengikuti Presdir.

Pimpinan menyuruh semuanya melakukan apapun. Akan ada pertemuan 3 jam lagi. Pimpinan berteriak, “Coba cari di ruang loundry!”


Semua bergegas mencari. So Young masih berdiri mematung memikirkan perkataan Presdir padanya.
So Young menangis sendirian di toilet (ok pas deh ama lagunya-Snowman In may) So Young mengambil tisu dan mengusap air matanya.

“Lee So Young bagaimana kau bisa sampai ke titik ini!” ucapnya pada dirinya sendiri sambil terus menangis. So young kembali mengusap air matanya. Ia merencanakan sesuatu.


So Young masuk ke ruang produksi Direktur Baek. Asisten direktur Baek terkejut kalau So Young akan menggunakan kembali mesin jahit disana. Ia meminta So Young pergi, “Cepat pergi!” sambil mendorong So Young tapi So Young berdiri tak bergerak.

Direktur Baek datang dan bertanya apa ada masalah. Asistennya mengatakan ada beberapa hal yang tak masuk akal lagi. Ia sudah sibuk.


So Young memohon pada Direktur Baek agar mengizinkan dirinya menggunakan mesin jahit. Direktur Baek menatap tajam So Young.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.