Wednesday 14 September 2011

Baby Faced Beauty Episode 3


So Young memohon pada Direktur Baek agar mengizinkannya menggunakan mesin jahit. Asisten Direktur Baek menyuruh So Young pergi. Tapi ternyata Direktur Baek mengizinkannya.
“Apa?” Asisten Direktur Baek tak percaya mendengarnya. Direktur Baek menyuruh So Young cepat menggunakan mesin jahitnya.

Asisten Direktur Baek menunjukkan mesin jahit mana yang harus digunakan So Young. Ia menunjukkan mesin jahit yang kurang bagus tapi Direktur Baek meminta meminjamkan mesin jahit yang baik. So Young memberi hormat dan mengucapkan terima kasih.

Direktur Baek tanya apa So Young tahu model sampelnya. So Young menjawab ia tahu karena ia pernah mengenakannya.


So Young langsung menuju mesin jahitnya dan segera memotong kain kuning dan menjahitnya dengan cepat. Direktur Baek memperhatikan semua yang dilakukan So Young.

Ketua Team Design dan Jang Mi Soon menemui Direktur Hyun. Ketua team minta maaf tak bisa menghadirkan sampelnya dan ia siap bertanggung jawab.

Direktur Hyun : “Jadi kau akan mengatakan kalau kau akan mengambil cuti hamil mulai minggu depan?”
Ketua team design mengangguk.


“Tunggu!” teriak So Young yang tiba-tiba masuk ke ruangan. Ia juga membawa sampel yang sudah jadi. So Young minta maaf karena datang terlambat dan segera menyerahkan sampel pakaiannya. Ketua team design dan Jung Mi Soon terkejut melihatnya. Direktur Hyun pun memandang tak percaya.

So Young keluar ruangan dengan perasaan yang tenang. Senyumnya melebar. So Young berpapasan dengan Presdir. So Young memberi hormat tapi Presdir berjalan berlalu melewati So Young.
“Presdir tunggu sebentar!” panggil So Young.


So Young minta maaf karena sudah membuat masalah, “Kau mengatakan padaku kalau aku tidak memiliki syarat untuk menjadi orang yang bertanggung jawab. Tapi bagaimanapun juga aku akan tetap melakukan yang terbaik!” So Young memberi hormat kemudian berlalu dari hadapan Presdir.

Jang Mi Soon masih tak percaya kalau So Young membuat ulang sampelnya. Park Nara mengira kalau sampel itu pasti di buat oleh pegawai bagian produksi Direktur Baek.

Jang Ki Hong masih terus bercanda dan membuat Park Nara emosi, “Apa kau masih ingin membuang sampel!” ucap Park Nara.
“Kapan aku kehilangan sampel!” ucap Jang Ki Hong sambil membuka pakaian disalah satu manekin dan ternyata sampel gaun kuning itu ada disana. Semua terkejut.


“Kenapa dia ada disini!” ucap Jang Ki Hong heran.
Park Nara sudah mengira ini akan terjadi. Jang ki Hong berusaha mengingat-ingat dan mengeluh kalau akhir2 ini ingatannya semakin memburuk.

Park Nara memukul Jang Ki Hong beberapa kali, “Aku benar-benar gila sekarang!” Ia ingin Jang Ki Hong bertanggung jawab atas semua ini.

Jin Wook masuk ke ruang design. Ia melihat sekeliling dan ketika melihat kursi So Young kosong ia bertanya, “Mana Lee So Jin ? Apa dia sudah pulang ?”

Jang Ki Hong menjawab kalau So Young sudah pulang dan mengatakan kalau So Young sudah bekerja selama seminggu (So Young kan kerja peruh waktu selama seminggu jadi kontraknya selesai )

Jin Wook : “Apa? Apa maksudmu dia tidak akan datang lagi?”
Kepala Jang mengangguk. “Kenapa kau tekejut ?”


“Tidak apa-apa!” jawab Jin Wook sedikit kecewa. Ia menoleh ke meja So Young dan melihat ada ikat rambut milik So Young. Jin Wook mengambilnya dan segera pergi meninggalkan ruang design.


Presdir Ji Seung Il berada di rungannya, ia tengah memperhatikan sampel gaun kuning buatan So Young. Ia teringat ucapan So Young, “Kau mengatakan padaku kalau aku tidak memiliki syarat untuk menjadi orang yang bertanggung jawab. Bagaimanapun aku akan menjadi yang terbaik!”

Presdir menerima telepon dari Yoon Seo, Presdir tanya dimana Yoon Seo. Yoon Seo tengah membeli kue di toko. Yoon Seo menyarankan mereka makan malam bersama Hyeon-i. Presdir mengatakan kalau itu ide yang bagus.
Presdir Ji Seung Il membuka ponsel-nya dan ia melihat foto putri semata wayangnya, Hyeon-i.

So Young duduk sendirian di ayunan. So Young membuka amplop. Itu adalah gajinya kerja paruh waktu selama seminggu. So Young memandang sedih uang yang diterimanya.

Sun Nam menyuapi Hui Ri (Ibu pemilik Loundry). Kedunya tampak mesra. Sun Nam mengatakan ia tak akan melepas celemeknya sampai ia tidur. Hui Ri senang kalau Sun Nam menyukai celemek itu.

Sun Nam : “Apa kau tahu kapan aku mulai jatuh cinta ?”
Hui Ri : “Kapan ?”
Sun Nam : “Saat kau meraih pinggangku dan memegangnya erat2 sambil berkata aku tak akan melepaskanmu tak peduli apapun itu. Wow... Kau benar-benar kuat!”
Hui Ri tersenyum mendengarnya. Sun Nam terus mengatakan kata-kata manis dan membuat Hui Ri tersipu hehehe.

Sun Nam memegang tangan Hui Ri dan siap akan menciumnya tapi tiba-tiba So Young masuk. So Young kaget melihat ada yang bermesraan di depannya. Kedua pasangan itu pun panik. So Young jadi serba salah ia merasa tak enak.

So Young memberikan amplop berisi uang untuk membayar sewa rumah. So Young minta maaf karena terlambat membayarnya. So Young kemudian pamit. Sun Nam mengejar So Young. Sun Nam menjelaskan tentang Hui Ri.


Sun Nam : “Setelah kau tahu tentang dia, kau akan menyadari kalau dia wanita yang indah!”
So Young tak mengerti ucapan Sun Nam. So Young mengatakan keduanya sangat cocok.

Sun Nam : “Kalau begitu baguslah. Bukankah kau juga harus mencari laki-laki baik sepertiku. Kau tak perlu berpura-pura berani, kau akan sakit hati memikirkannya. Jika kau menangis hatiku juga akan merasakannya!”
What.... maksudnya apa nih ? (mikir2)

So Young bengong mendengar ucapan Sun Nam.
Sun Nam : “Aku tahu kebanyakan wanita yang ditinggalkan tidak suka hanya dengan mendengarkan kata maaf!”
So Young : “Aku sudah terlambat aku harus pergi!”

Sun Nam memberikan koran untuk So Young. Ia memberi tahu kalau di koran itu ada banyak lowongan pekerjaan. Ia tahu So Young membutuhkan pekerjaan. Sun Nam memberikan semangat untuk So Young. Fighting...


So Young pulang ke rumah. Di rumah ibunya dan So Jin tengah menonton TV. Ibu So Young mencium ada aroma alkohol setelah So Young masuk. Ibu meminta So Young keluar dan membuka pintu agar aroma alkohol itu segera menghilang.

Ibu So Young : “Apa kau minum dihadapannya ?”
So Young : “Ibu, apa yang kau katakan. Aku tak berhubungan dengannya!”
Ibu So Young : “Kenapa ? Apa ada yang salah? Apa kau tak menyukainya ?”

So Jin juga mengatakan kalau So Young menikah dengannya kita tak perlu membayar sewa rumah (Apa maksudnya Sun Nam Nih ???.. halah hahaha)

So Young melihat di meja ada makanan, lebih tepatnya daging dan itu sudah habis.
Ibu So Young : “Bukankah kau sudah makan?”
So Young : “Keluargaku tak peduli aku sudah makan atau belum!”
So Young marah dan pergi meninggalkan kedunya. Ibunya heran ada apa dengan So Young. So Jin menjawab mungkin kakaknya dicampakkan. Buwahahaha


So Young masuk ke kamarnya ia duduk di depan mejanya dan memandang foto keluarga, “Ayah kenapa kau menempatkanku dalam situasi yang seperti ini. dimana kau sekarang ?” ucap So Young.


Jang Ki Hong menghampiri Jin Wook yang tengah duduk memainkan bola. Ki Hong melihat ikat rambut So Young, “Apa ini? Apa aku bisa memakainya sebentar ?”
Jang Ki Hong memasangkan ikat rambut So Young ke kakinya. Jin wook marah, “Apa yang kau lakukan itu sangat kotor!”
Jang Ki Hong : “Tunggu! Apa kau punya pacar ?”
Jin Wook : “Apa? Apa yang kau katakan ?”
Ki Hong : “Ketika sesuatu yang mendesak begitulah rasanya. Aku terjebak, aku tak tahu tempat untuk membeli barang2 ini, dan juga untuk seorang wanita kecantikan juga karakter yang baik. Seorang wanita canggih dengan gairah. Tapi apa kau menemukan gadis yang... memakai ini!!”

“Lalu bagaimana denganmu ?” tanya Jin Wook. “Setiap pacarmu memiliki kemampuan dan kompetensi di tempat kerja! Apa kau benar2 tak ingat ? stoking kuning!”
Ki Hong : “Apa ? Apa kau bergaul dengannya ? Dan juga dia salah satu wanita yang sangat naif, sangat panas!”
“Siapa itu ? Siapa ?” sahut Jin Wook sambil tertawa. “Matamu terbuka lebar dan kau menatap kosong ke langit. Kau ingat ?”
Ki Hong marah, “Anak ini....”
Jin Wook : “Maaf.. maaf.. Kau putus dan menangis selama dua hari setelahnya. Hahaha bagaimana bisa ada orang seperti ini!”

Jin Wook tertawa terbahak bahak. Ki Hong kesal ia mengusek-usek (wakaka bahasanya aneh) ikat rambut So Young ke wajah Jin Wook agar Jin Wook diam. Ki Hong meninggalkan Jin Wook sendirian. Jin Wook memandangi ikat rambut itu.


Presdir makan malam dengan Yoon Seo tapi Hyeon-i tidak ikut, neneknya datang mencarinya. Yoon Seo menitipkan bingkisan untuk Hyeon-i. Presdir mendapat telepon kalau ada masalah dalam pengalihan pabrik.

Direktur Baek menemui Presdir. Keduanya membicarakan masalah tenaga tambahan dan Direktur Hyun.
Direktur Baek : “Kau tahu kami telah bekerja sama selam beberapa tahun. Tapi bagaimana bisa kau tidak memiliki alasan sama sekali untuk memotong kontrak!”

Presdir mengatakan kalau itu ia lakukan untuk mengurangi beban perusahaan.
Direktur Baek : “Aku tak bisa percaya pada Presdir seperti kau. Aku tahu kalau dilihat dari sudut pandangmu kau tak bisa mengabaikan Direktur Hyun. Tapi kadang2 ada beberapa hal yang akan menjadi kejutan bagi orang lain. Aku tak bisa membantu!”
Presdir : “Aku tahu kau selalu sabar mengahadapiku. Aku selalu berterima kasih padamu!”

Direktur Baek hendak pergi dari ruangan Presdir tapi Presdir meminta Direktur Baek membawa sampelnya.


Presdir memperlihatkan pakaian rancangan So Young. Baju yang dipakai Jin Wook saat presentasi dan sampel gaun kuning. Presdir berpendapat kalau ia memproduksi pakaian itu kemungikinan akan laku di pasaran.
Direktur Baek : “Apa yang dapat dilakukan teknisi sepertiku tentang pemasaran!”
Presdir meminta Direktur Baek membantunya, “Guru, kau pasti bisa membantuku!”
Direktur Baek mengamati dan bertanya apa anak itu yang melakukannya. Presdir hanya tersenyum.

So Young melingkari lowongan pekerjaan yang ada di koran. Ia akan mengambil ponsel di tasnya tapi ia malah mengeluarkan sisa kain dari sampel yang ia buat. So Young hanya tersenyum menatapnya.
So Young berusaha menghibur dirinya sendiri, “Bergembiralah Lee So Young. Apa dengan bermain beberapa mesin jahit, kau pikir kau sekarang seorang designer!”
So Young kembali memasukan kain sisa itu. Ia kembali menatap koran. Kemudian terdengar telepon berdering.

So Young keluar kamar untuk mengangkat teleponnya. Ia melihat adiknya tengah tiduran dengan masker menutupi wajahnya.
So Young mengangkat telepon tapi si penelpon mencari Lee So Jin. So Young langsung menyerahkan telepon itu ke adiknya.

“Ya ini aku!” kata Lee So Jin. So Young akan kembali ke kamarnya tapi tak jadi karena ia mendengar So Jin mengucapkan nama perusahaan The Style. Ia menghampiri So Jin.
So Jin menutup teleponya. Ia mengatakan pada kakaknya kalau itu telepon dari perusahaan The Style. Ia meminta kakaknya kembali bekerja di sana. So Young tak percaya, ia berfikir So Jin akan menipunya.

Untuk menghilangkan rasa penasarannya. So Young kembali menelpon pihak The Style (kepala bagian Jang Ki Hong). Ia bertanya apa benar ia dipanggil bekerja di The Style. Pihak The Style mengatakan kalau So Young akan kembali bekerja sebagai seorang ‘maknae designer’ (designer junior)

Ibu So Young masuk ke kamar So Young dan bertanya apa maksudnya designer. So Young bingung menjawabnya. So Jin langsung lari ke kamar dan mengatakan kalau kakaknya sudah di pecat.
Ibunya kaget, “Jadi kau tidak cuti?” So Young membentak adiknya. “Aku benar2 tak mengerti apa yang terjadi yang terpenting kau akan bekerja kan ? Kau tak akan tinggal di rumah dan tak melakukan apa-apa kan?” Ibu So Young terus bertanya.

Esok harinya So Young tiba di The Style. Ia akan masuk lift tapi ia ragu untuk menekan tombol lift. So Young menggerutu di depan lift, “Lee So Young kau sudah gila. Kebohongan pertama bisa dikatakan sebuah kesalahan. Kalau kedua adalah kejahatan!”
So Young akan kembali tapi So Young berpapasan dengan Direktur Baek. So Young memberi hormat dan mengucapkan terima kasih. Direktur Baek masuk ke dalam lift tapi So Young diam mematung.
Direktur Baek memanggil So Young kenapa tak ikut masuk ke lift. Akhirnya So Young memutuskan menyusul Direktur Baek.


So Young menemui Ketua team design. Ketua team design mengatakan kalau So Young akan dipekerjakan selama 6 bulan dengan gaji 100jt won perbulan di tambah dengan asuransi dan So Young bisa mulai bekerja hari ini.
Ketua Team minta foto copy kartu identitas dan transkrip So Young. So Young terkejut.
Ketua team design : “Kenapa ? aku membutuhkannya!”
So Young meminta waktu untuk berfikir. Ketua team merasa aneh, “Bukankah kau datang ke sini untuk bekerja!” So Young mohon diri.

So Young menelpon adiknya Lee So Jin. Ia ingin meminjam kartu identitas dan transkrip adiknya. Karena kakakanya sudah bekerja So Jin meminta pada kakaknya uang saku.
So Young : “Terakhir kali aku berbohong pada mereka aku sangat takut, hatiku hampir meledak tapi sekarang aku harus disini selama 6 bulan.”

Di dalam toilet So Young memandangi kartu identitasnya. “Menjadi tua bukan sesuatu hal yang memalukan. Baik aku akan mengatakan yang sebenarnya, aku harus memiliki hati nurani. Lupakan jika mereka tak menerimaku. Tuhan akan menghukumku, aku tak bisa berbohong!”

So Young kembali menghadap ketua team design. ”Apa kau sudah membuat keputusan ?” tanya ketua team.
So Young balik bertanya ia ingin tahu alasan ia dipekerjakan sebagai sorang designer. Ketua team menjawab dari sampel yang dibuat So Young, “Kau memiliki kemampuan yang kuat. Lee So Jin kau memiliki kemampuan yang kita cari!”

So Young mengaku kalau usianya bukan 25 tahun tapi 34 tahun pada Ketua Team. Ia juga mengaku namanya bukan Lee So Jin tapi Lee So Young. So Young memberikan KTP-nya.
Ketua team terkejut mendengarnya. So Young minta maaf telah berbohong tapi jika ia diberi kesempatan tanpa memandang usia ia akan melakukan apa yang seharusnya dilakuakan designer junior. “Aku akan melakukan pekerjaanku dengan serius!”

Ketua team menatap tajam So Young dan memberinya tepuk tanagn, “Kau benar2 berani. Mangatakan usiamu yang sebenarnya. Nona Lee So Young, kau benar2 bakat baru kami!”

Benar2 aneh kenapa Ketua team tersenyum padaku. Tapi ini tidak nyata (Khayalan doank).

So Yong menjambak sendiri rambutnya. Ketua team menatap aneh So Young.

So Young : “Aku sangat terhormat bisa terpilih, aku ingin tahu alasan kenapa kau mempekerjakanku!”
Ketua team menatap tajam So Young yang tegang, “Aku tidak tahu!” jawab ketua team. “Baru2 ini ada banyak staf yang sangat berpengalaman, kami memerlukan orang yang dapat melakukan pekerjaan yang aneh. Lalu mempekerjakan orang yg bekerja paruh waktu disini sebelumnya. Mungkin karena ini alasannya. Nona Lee So Jin kau masih muda!”

So Young : “Maksudmu kau mencoba mengatakan kalau aku dipilih karena usia mudaku ?”
Ketua Team : “Lee So Jin kalau kau tak mau melakukannya, lebih baik tak usah!”

So Young keluar dari ruangan ketua team. Semua rekan menyambutnya. Kepala Jang Ki Hong mengatakan kalau So Young lebih muda dari mereka. Mereka semua akan memanggil So Young dengan sebutan ‘maknae’ (junior). Semua menyambut So Young.

Sebagai bagian dari team design So Young diberi sebuah pin (tanda kalau mereka itu team design) berbentuk bunga dengan jarum pentul dan pin So Young berwarna pink.
Park Nara minta maaf pada So Young atas semua yang sudah terjadi. Nara melihat berat badan So Young bertambah. “Hari ini kau tak boleh makan. Apa kau mengerti ?”

Kepala Jang Ki Hong meminta So Young membelikan rokok, juga wafer untuk Jung Mi Soon, Es krim untuk siapa ya aku belum tahu namanya dan permen mint untuk Lee Min Ki haha


So Young keluar dari ruang design ia terus mamandangi pin yang ia letakkan dilengan kanannya. Di lantai dasar So Young bertemu dengan Jin Wook.


“Ah.. Lee So Jin bukankah kau berhenti bekerja paruh waktu.. Ah kau kembali untuk mengembalikan uang ya?” ucap Jin Wook. “Wah.. Kau sudah mengenakan logo designer!”
So Young minta Jin Wook jangan menghalangi jalannya. Ia berjalan berlalu dari hadapan Jin Wook, “Hei.. Lee So Jin aku menyambutmu. Mulai sekarang kita harus bergaul!” ucap Jin Wook sambil tersenyum.

Di kamar So Young menatap kartu identitas milik So Jin. Ia kembali berfikir bagaimana bisa ia melakukan ini, ia sama sekali tak mirip dengan So Jin.


Esok harinya So Young masuk ke ruang HRD dan menemui pegawai di sana. Pegawai itu meminta So Young menyerahkan kartu identitasnya. Dengan ragu2 So Young menyerahkan KTP So Jin (Lebih tepatnya memberikan KTP itu dengan menutup foto pake jarinya)
Pegawai itu mem-fotocopy KTP So Jin dan langsung menyerahkan kembali KTP itu pada So Young. Dengan cepat So Young segera pergi dari sana.

Pegawai itu mengamati fotocopi KTP So Young ia merasa aneh, “Seperti bukan dirinya?” ucap pegawai tersebut.
Pegawai itu berteriak memanggil, “Nona tunggu sebentar!” So Young berjalan terburu-buru.

So Young takut ia jongkok menunduk minta maaf karena sudah berbohong. So Young terus meminta maaf. Tiba-tiba ada yang menepuk pundak So Young.


“Lee So Jin!” Panggil pria itu. So Young berbalik menatap ke arah datangnya suara dan ternyata itu adalah Choi Jin Wook. Pegawai HRD tak mengejarnya.
Jin Wook : “Apa yang kau lakukan ? Apa kau salah minum obat ?” wuhahahaa


So Young berdiri dan merapikan rambutnya. Jin wook menyerahkan ikat rambut milik So Young yang dibawanya. Jin Wook mengatakan bukankah itu milik So Young, “Ketinggalan jaman, kenapa masih menggunakan ini ?”
So Young marah, “Kenapa kau memanggilku dari belakang ?”
So Young pergi meninggalkan Jin Wook. Jin Wook kesal, ia melemparkan ikat rambut So Young tapi sesaat kemudian ia mengambilnya kembali.


So Young membuka komputer di mejanya (Ga tahu nih So Young buka apa tapi dilihat dari ekspresinya mungkin melihat hukuman bagi orang yang berbohong atau memalsukan identitas)

Park Nara memanggilnya, So Young segera mendekati Park Nara. Ternyata Nara membawa salinan biodata Lee So Jin. So Young tanya kenapa biodata itu ada ditangan Nara.
Park Nara balik bertanya kenapa apa ia tak boleh melihatnya, ia atasan So Young. “Tidak. Bukan begitu!” jawab So Young.
Nara membaca biodata Lee So Jin, “Lihat bukankah ini bohong!” ujar Nara sambil menatap So Young. “Kau melakukan operasi plastik ?” Tanya Park Nara. “Matamu juga. Di mana kau melakukan operasinya ?”


Lee Min Ki masuk dan mengambil biodata Lee So Jin. Ia membacanya dan ia melihat disitu tertulis kalau Lee so Jin bisa menari perut, “Pandai menari dan fasih berbahasa perancis!” So Young hanya tertawa mendengar celotehan rekan2nya. “Lee So Jin jadi kau bisa berbahasa perancis!”

Kepala Jang Ki Hong masuk, “Apa kalian tidak melakukan pekerjaan?” Semua bubar dan kembali ke pekarjaan masing2. Kepala Jang Ki Hong tanya siapa yang akan ke Rose Mary.
Park Nara meminta So Young ke Departement Store Rose Mary.

Jang Ki Hong menyuruh Jin Wook memberikan tumpangan pada maknae So Young. Awalnya Jin Wook menolak. Jang Ki Hong mengambil kunci mobil yang sudah ada di tangan Jin Wook. Tapi pada akhirnya Jin Wook bersedia memberikan tumpangan. Jang Ki Hong meminta Jin Wook untuk hati2 mengendarai mobil.


So Young dan Jin Wook berada dalam satu mobil yang sama keduanya terjebak macet. Jin Wook mengatakan kalu ia tak menyukai macet (siapa juga yang suka hahaha)
Jin Wook juga mengatakan kalau sampel milik So Young sudah ia berikan pada Presdir. So Young tanya bagaimana tanggapan Presdir. Jin Wook menjawab kalau presdir kelihatannya menyukai sampel itu.

Jin Wook berbelok mangambil jalan pintas. Tapi tak lama kemudian mobil yang dikendarai Jin Wook terhenti karena ada pembatas yang menghalangi jalan. Jin Wook menyuruh So Young untuk turun dan menyingkirkannya.
So Young turun dari mobil dan berusaha sekuat tenaga menyingkirkan pembatas itu. Ia keberatan dan beteriak pada Jin Wook agar mau membantunya. Tapi Jin Wook hanya diam.


Jin Wook melihat seorang wanita berjalan menuju mobil. Dia adalah Kang Yoon Seo. Jin Wook terus memperhatikan Yoon Seo dan mengacuhkan teriakan So Young. Yoon Seo pergi dengan mobil miliknya.
So Young sudah menyingkirkan pembatas jalan dengan sudah payah. Melihat Yoon Seo memacu mobilnya. Jin Wook segera mengejar Yoon Seo, ia langsung tancap gas.

So Young yang masih berada di luar mobil berteriak, “Hei, apa yang kau lakukan?” So Young merogoh saku bajunya dan menyadari kaalau hp-nya ada di dalam mobil, “Kau mengambil ponselku!”

Jin wook mengejar Yoon Seo tapi ia tak berhasil mengejarnya. Ia kehilangan jejak Yoon Seo.

Flash Back

Choi Jin wook pergi ke rumah Yoon Seo dan mengatakan ia tak bisa menghubungi Yoon Seo. Ia khawatir, ternyata Yoon Seo pergi ke Amerika. (wow ada apa dengan masa lalu mereka)

Flash Back End

Jin Wook tersadar dari lamunannya, “Aku benar2 gila. Bagaimana mungkin dia ada di Korea ? sadarlah Jin Wook!” ucapnya sampil memukul pipnya sendiri.


Jin Wook mengendarai mobilnya lagi dan melihat sepasang kekasih saling memukul, “Kau lihat ini benar2 Lee So Jin. Lee So Jin...!!!” Jin wook menengok ke samping dan menyadari kalau So Young tak berada di dalam mobil. sementara So Young berjalan kaki dan marah2.

Jin Wook sampai di Departemen Store Rose Mary. Jin wook menunggu So Young. “Dia seharusnya sudah tiba!”
Di Departemen Store Jin Wook bertemu temannya. Dia seorang wanita pegawai Counter The Style. Wanita itu memberikan Jin Wook minuman. “Bukankah sekarang bukan waktunya bersenang-senang!” ucap wanita itu.
“Akan ada realokasi staf di toko. Apa kau tahu ? suasana di sini benar2 aneh!” sambung wanita itu.
Jin Wook : “Aku tahu Ketua Tim Han hanya akan melakukan ini ketika rencana yang dipikirkan dengan baik sudah disiapkan. Kalau tidak desas desus akan menyebar begitu saja. Kau sudah berada dalam posisimu selama beberapa tahun, apa yang kau takutkan? Juga tak ada penurunan penjualan!”
“Tapi apa kau melihat wanita yang disana? Dia pendek dan jelek!” sahut Jin wook.

Dan Buuukkkk So Young memukul kepala Jin Wook. So Young marah2 Jin Wook meninggalkannya di jalan. “Kau selalu mengkritik orang lain terus menerus!”


So Young akan kembali ke kantornya ia jalan kaki. Jin Wook mengejar So Young sambil menyetir dan meminta So Young segera masuk ke mobil. So young menolak. So Young minta Jin Wook memberikan tasnya. Jin wook akan memberikan tas itu kalau So Young masuk ke mobil.

So Young pun akhirnya mau masuk ke mobil. Ia masih emosi dan langsung memukul Jin Wook menggunakan majalah. “Dasar gila, Psiko!” umpat So Young.
Jin wook berteriak kesakitan, “Bagaimana kau bisa memukulku saat aku sedang menyetir! Kau tahu betapa sulitnya mencarimu. Apa kau bodoh. Kau bisa menelponku!”
“Bukankah kau mengambil ponselku!” jawab So Young. “Benar!!” sahut Jin Wook. “Aku lupa hahaha!” Jin Wook tertawa.

So Young tanya dimana ponsel dan tasnya. Jin Wook menujukkan tas dan ponsel So Young. Karena masih kesal So Young kembali memukul Jin Wook dengan tasnya sampai Jin Wook terpojok di pintu mobil hahaha.


Saat hendak kembali ke ruangnnya So Young bertemu dengan Presdir di lift. So Young mengucapkan terima kasih pada Presdir karena sudah mempekerjakannya kembali. (liat scene ini keduanya berdiri Jang nara kok keliatan pendek banget ya Cuma sebahunya Presdir hehe-abaikan)


Di dalam ruangan Presdir, Kang Yoon Seo sudah menunggu. Presdir tanya kenapa Yoon Seo tak memberi tahunya dulu kalau mau datang.
Ternyata kedatangan Yoon Seo untuk mengajukan diri melamar di The Style. Yoon Seo menujukkan gambar rancangannya pada Presdir.
Yoon Seo : “Apa kau tak mau menerimaku bekerja di sini ?”
Presdir hanya tersenyum dan membuka halaman demi halaman gambar rancangan Yoon Seo.


Yoon Seo : “Aku lulusan Hwasensi dengan nilai yang baik. Aku juga pernah bekerja di Personal sebagai perancang utama dan aku juga mendapatkan penghargaan dari Alex Award!”
Presdir Ji Seung Il hanya diam melihat-lihat rancangan Yoon Seo. Presdir tanya kenapa Yoon Seo ingin masuk ke perusahaannya.
Yoon Seo : “Ini lebih menegangkan jika dibandingkan dengan wawancara designer di New York. Kenapa kau begitu serius. Apa kemampuanku kurang ? Jadi apakah aku memenuhi syarat ?”

Malam harinya Jin Wook tak bisa tidur ia kembali teringat ketika ia melihat Yoon Seo di jalan tadi. “Tidak. Itu tidak.. Tidak..!” ucap Jin Wook. Ia kemudian berusaha untuk tidur.

Anggota team design berjalan keluar dari lift mereka membicarakan pimpinan mereka yang mulai hari ini tak masuk.
Jung Mi Soon : “Benarkah mulai hari ini Jin Young tidak datang?”
Park Nara : “Benar!”
Jung Mi Soon : “Siapa yang akan menggantikannya. Bukankah Kim Ji Young sudah bekerja lebih dari 30 tahun. Sangat menakutkan!”
So Young bertemu rekannya dan memberi salam. Nara mengingatkan kalau nanti akan ada model yang datang.
“Ah benar... “ujar Jang Ki Hong. “Aku dengar model itu baru berusia 22 tahun!”
“Kalau begitu ayo segera kita minum kopi!” ucap Lee Min Ki mengajak rekannya. Dan tinggalah So Young sendiri berjalan Ke ruang design.

So Young membersihkan ruangan sendirian. Kemudian ada seorang wanita masuk ke ruang design. Ternyata itu Kang Yoon Seo.
Yoon Seo melihat sekeliling, “Apa mereka semua sedang rapat?” tanya Yoon Seo.
So Young menatap Yoon Seo kemudian ia teringat kejadian di toko tas.
So Young : “Apa kau ingat aku?”
Yoon Seo hanya diam tak menjawab.
So Young : “Kau anggota team design yang baru ya?”
Yoon Seo : “Ya!”


So Young menatap Yoon Seo dan melihat tas yang di bawa Yoon Seo, “Jadi kau yang akan membawa tas designer untuk model fashion? Apakah Kau Unnie?”
“Menjadi seseorang yang sudah lebih dulu hidup, aku hanya mengatakan karena kuanggap kau sebagai kakak. Aku tak seperti itu, Aku selalu mengatakan ini pada adikku tak peduli orang itu baik hati!”

Yoon Seo hanya tersenyum mendengar ocehan So Young.
“Tanpa kecantikan batin percuma saja memakai pakaian mahal dan bermerk!” sambung So Young.
Kang Yoon Seo hanya menatap ruangan dan melihat sekeliling. Ia kemudian melihat gambar rancangan designer. Ia mengambilnya.
“Apa yang kau lakukan?” So Young merebut kertas gambar design itu. “Apa kau gila? ini barang2 milik designer!” So Young meminta Yoon Seo jangan membuat kekacauan.


Kepala Jang Ki Hong dan yang lainnya masuk ke ruangan. “Kepala Tim kenapa anda di sini ? bukankah anda akan masuk kerja besok pagi ?” Tanya kepala Jang Ki Hong dan itu membuat So Young terkejut.
Yoon Seo : “Aku terlalu cemas, jadi aku tak bisa menunggu terlalu lama di rumah!”
Kepala Jang Ki Hong meminta semuanya memberi salam, “Ini adalah ketua Tim design yang baru Kang Yoon Seo!”
Semuanya memberi hormat. “Senang bertemu dengan kalian!” ucap Yoon Seo.
“Aku Kepala bagian Jang!” ucap Jang Ki Hong. “Aku Lee Min Ki senang bertemu anda!”

Yoon Seo mengambil beberapa gambar designer dan menebak milik siapa saja gambar itu dan tebakannya tepat. Yoon Seo meminta anggotanya jangan menunjukan gambar design yang seperti itu lagi untuk masa depan, “Jika kalian ingin melakukan yang terbaik kita akan merubahnya!”
Semua tegang, “Apa aku menakutkan?” tanya Yoon Seo. Yoon Seo meminta semuanya tak usah khawatir, ia akan bertanggung jawab. Yoon Seo tersenyum menatap anggotanya dan beralih memandang So Young. Yoon Seo bertanya pada So Young, “Berapa usiamu?”

So Young terkejut mendengar pertanyaan Yoon Seo. Dan tanpa basa basi Park Nara menjawab 25 tahun.
Yoon Seo berjalan mendekati So Young dan mengamatinya. So Young hanya menunduk mendengarkan ucapan Yoon Seo. Jang Ki Hong menunjukan dimana letak ruangan pimpinan.
Ternyata Yoon Seo menggantikan posisi pimpinan design yang tengah hamil besar.

So Young kembali menjadi model Park Nara. Nara terus ngoceh dan mengatakan kalau hari ini ia sial, ia mengira kepala team design yang baru adalah seorang model. “Mengapa orang2 sekarang begitu sulit dipikirkan. Sekarang banyak orang yang masih muda dan tidak dewasa juga tak memiliki sopan santun terhadap orang yang lebih tua!”
“Tidak.. Aku lebih tua darinya satu tahun!” ucap Nara. “Siapa kepala team baru untuk mulai disiplin hingga pagi2!” Nora kembali merasa kesal.
Jung Mi Soon tanya, “Menurutmu aku dan kepala bagian Jang bagaimana?” (bisa jadi ketua team tidak)
“Memangnya aku kenapa ?” sambung Jang Ki Hong mendengar namanya disebut. Nara diam tak menjawab.

Jang Mi Soon tanya bagaimana kepala Jang bisa tahu kalau Yoon Seo itu ketua team yang baru, “Apa sudah kenal ?”
Jang Ki Hong mengatakan kalau ia baru melihatnya. “Bagaimana kau bisa mengenalnya?” tanya Mi Soon lagi. “Dia selalu ada di majalah dan menerima banyak penghargaan ketika di New York!” jawab Jang Ki Hong dan itu membuat So Young takjub, ternyata Kang Yoon Seo designer yang terkenal.

“Bagaimana kepala Jang tahu tentang Kang Yoon Seo?” Tanya Nara. Jang Ki Hong tanya apa maksud Nara. Mi Soon menengahi pertengkaran keduanya. Mi Soon mengatakan apa dengan menjadi tua itu hal yang menyedihkan.
“Tua atau muda keduanya sama baiknya, aku tak ingin mempermasalahkan tentang usia!” sambung Nara. So Young manggut2.
“Dia sebentar lagi 26 tahun dan kau 30 tahun!” ucap Jang Ki Hong pada Nara. Sementara Nara terus memasang jarum pada pakaian yang dikenakan So Young.

Presdir Ji Seung Il, Direktur Baek, Direktur Hyun dan Yoon Seo mengadakan pertemuan. Direktur Hyun tanya apa Yoon Seo baik2 saja, bukankah sangat tidak mudah mengawasi bawahan yang usianya lebih tua dari Yoon Seo.
Yoon Seo mengatakan kalau kemampuan memimpin tak harus ditentukan oleh usia. Direktur Hyun memuiji putrinya memiliki kemampuan untuk memimpin. Direktur Baek hanya mendengarkan saja sementara Presdir hanya tersenyum.

Keempatnya membicarakan masalah pemenang lomba designer. Mereka sudah menentukan pemenangnya. Dan ternyata yang menang itu design milik Lee So Young hehehe. (Lee So Jin bener2 mengirimkan design kakaknya)
Presdir bertanya bagaimana pendapat Yoon Seo tentang gambar rancangan dari pemenang itu. Yoon Seo menjawab ia penasaran dengan designernya, “Bisakah aku bertemu dengannya?” (hahah What?)


Lee Min Ki menunjukan gambar pemenang lomba design pada rekan2nya. “Ketua meminta kita melakukannya!” ujar Lee Min Ki.
Kepala Jang Ki Hong tanya apa itu. “Coba lihat siapa pemenangnya!” Nara penasaran. “Paris atau Swiss!” (mungkin maksudnya pemenangnya itu lulusan Paris atau Swiss kali yaa hehe)

“Tidak sesuai keinginanku!” ucap Nara kecewa setelah melihatnya. “Memangnya kenapa? ini sangat kreatif!” ujar Jung Mi Soon.
“Oh.. Lee So Young!” Jang Ki Hong mengeja nama pemenang itu dan itu membuat So Young terkejut. “Namanya seperti nama Bibiku!” kata kepala Jang.
So Young ingin melihat gambar design itu, dan ternyata benar itu design miliknya. So Young langsung lari keluar.
Jang Ki Hong heran ada apa dengannya. Ini tidak buruk ucap Jang Ki Hong sambil terus memandangi gambar design Lee So Young.

Lee So Jin tiba di kantor The Style. Ia melihat selebaran pengumuman pemenang lomba dan ia langsung berjalan menuju lift.
So Young berusaha menelpon adiknya tapi tak juga di angkat. So Young melihat pengumuman pemenang itu, “Apakah ini berarti aku menerima penghargaan ? Apakah aku bisa sukses ?” ucapnya tak percaya.
Tiba2 rekannya, Young menghampiri kenapa So Young ada di situ. So Young menjawab tak ada apa-apa.


Lee So Jin menelpon kakaknya dan bertanya ada apa kakaknya menelpon. So Young marah2, “Itu kau kan. Bukankah kau yang mengirimnya? Kenapa kau melakukan masalah seperti ini? Aku menggunakan identitasmu untuk bekerja disini. Apa yang harus kulakukan jika aku terpilih sebagai designer? Mereka akan tahu kebenarannya!”

Sementara So Jin celingukan mencari ruang kepala team design.
So Jin : “Aku hanya pergi untuk menerima penghargaan!”
So Young : “Apa ? Lalu kau akan bekerja sebagai designer?”
So Jin : “Aku hanya kesini untuk mengambil hadiah uang!”
So Young marah, “Kenapa kau kesini? apa kau sudah gila?”

So Jin tanya dimana ruangnnya di lantai 3 atau 5 .. Dan ternyata So Jin sudah mengambil kartu identitas So Young (wah wah kakak adik bikin masalah aja haha)
So Jin menyampaikan kalau ia akan memberi kakakanya sedikit dari hadiah uang yang ia dapatkan. So Jin mematikan teleponnya. So Young cemas bukan main.
So Young berusaha mencari adiknya. So Jin akan menemui Kang Yoon Seo.

So Young menemukan adiknya, “Berikan padaku!” sahut So Young berusaha merebut kartu identitas miliknya dari tangan So Jin tapi So Jin mengangkat tangannya ke atas.
So Young berusaha mendapatkan KTP miliknya tapi karena So Young lebih pendek dari So Jin ga nyampe deh (tapi emang kebanyakan kakak itu lebih pendek dari adiknya kenapa ya? aku begitu adikku lebih tinggi hehe)

Tapi tiba-tiba Jin Wook datang dan mengambil KTP itu.
Jin Wook : “Hei.. Lee So Jin, apa kau masih bermain? seperti cumi-cumi ?”
So Young kaget melihatnya. “Apa ini?” sahut Jin Wook melihat KTP So Young.


“Berikan padaku!” pinta So Young berusaha merebut KTP-nya dari tangan Jin Wook. Tapi Jin Wook mengangkat tangannya tinggi2.
“Katakan dulu, Oppa berikan itu padaku...!!” ucap Jin Wook hahaha
“Ayolah berikan itu padaku!” rengek So Young.
Jin Wook menatap Lee So Jin asli dan bertanya apa dia teman So Young, “Sepertinya kita pernah bertemu ?” (yayaya waktu di diskotik hehe)
“Ohh.. Apa kau mengenalku ?” tanya So Jin. “Aku belum mengatakan namaku kan. Aku adalah...”
Belum sempat So Jin mengatakan siapa namanya So Young dengan cepat mendorong Jin Wook dengan kepalanya (nyeruduk hahaha kayak banteng) hingga jatuh.
KTP itu jatuh dan dengan cepat So Jin mengambilnya kemudian lari meninggalkan keduanya. So Young akan mengejar So Jin tapi Jin Wook menarik tangannya.


So Young berusaha melepaskan diri dari Jin Wook. “Biarkan aku pergi!” pinta So Young. “Hei, minta maaf padaku dulu cepat!” Teriak Jin wook.
Dan So Young pun menendang kaki Jin Wook lalu sesegera mungkin mengejar So Jin. Jin Wook mengerang kesakitan memegang kakinya.

So Young masih berusaha menggagalkan niat adiknya. Ia menuju ruang Presdir untuk mencari tahu. Ia menguping ruangan Presdir. Tapi tepat saat itu Presdir membuka pintu dan keduanya pun terkejut.


So Young beralasan ia ingin memberi salam, “Eh.. maaf aku hanya ingin membaca buku matematika!” Kemudian So Young segera lari dan Presidr menatap So Young dengan tatapan tak mengerti.

“Lee So Jin di mana kau sekarang ?” So Young kembali ke ruangan design.

Betapa terkejutnya So Young melihat So Jin berdiri di samping Kang Yoon Seo. Yoon Seo mengumumkan pada bawahannya siapa yang berdiri disampingnya, “Ini adalah pemenang kompetisi designer, Nona Lee So Young!”


“Hallo semua. Namaku Lee So Young!” sahut Lee So Jin penuh senyuman. Sementara kakaknya Lee So Young terkejut dengan mulut terbuka hahaha.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah menjadi reader blog ini...
Jika ingin men-share link silakan...
Tidak perlu bertanya kapan episode selanjutnya, kalau memang sudah selesai pasti akan langsung diupdate...
DAN MOHON UNTUK TIDAK MENG-COPYPASTE SINOPSIS DARI BLOG INI...

Sapaan di Tahun 2018

Assalamu'alaikum kawan, apa kabarnya? Buat teman-teman muslim Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.